Profil Desa Pagergunung

Ketahui informasi secara rinci Desa Pagergunung mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Pagergunung

Tentang Kami

Profil Desa Pagergunung di Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara. Jelajahi potensi agraris dataran tinggi, khususnya kopi, serta pesona wisata alam yang sedang berkembang. Dapatkan data akurat mengenai geografi, demografi, dan dinamika ekonomi desa yang strate

  • Sentra Agrikultur Dataran Tinggi

    Pagergunung merupakan wilayah subur di ketinggian yang menjadi lumbung komoditas hortikultura penting seperti sayuran dan buah, dengan kopi sebagai produk unggulan yang potensial.

  • Destinasi Wisata Alam Rintisan

    Desa ini menyimpan pesona alam berupa udara sejuk, pemandangan perbukitan, dan beberapa air terjun (curug) yang menjadi daya tarik bagi pengembangan sektor ekowisata dan agrowisata.

  • Wilayah Strategis dengan Tantangan Geografis

    Terletak di jalur yang menghubungkan beberapa desa, Pagergunung memiliki posisi penting namun juga menghadapi tantangan kebencanaan seperti tanah longsor yang memerlukan mitigasi struktural dan non-struktural.

Pasang Disini

Desa Pagergunung, yang terletak di Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menampilkan profil wilayah dataran tinggi yang kaya akan potensi pertanian dan pesona alam. Berada di kawasan lereng pegunungan yang subur, desa ini menjadi salah satu penopang ekonomi agraris di wilayahnya, sekaligus menyimpan daya tarik wisata yang mulai dikembangkan. Letaknya yang strategis, terhubung dengan desa-desa lain, menjadikan Pagergunung sebagai wilayah yang dinamis, meski dihadapkan pada tantangan kondisi geografis yang khas.Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek Desa Pagergunung, mulai dari kondisi geografis dan administrasi, demografi penduduk, hingga potensi ekonomi yang bertumpu pada sektor pertanian dan rintisan pariwisata. Dengan mengacu pada data faktual dan informasi terkini, gambaran utuh mengenai desa ini disajikan secara objektif untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang peluang dan tantangan yang ada.

Lokasi Geografis dan Kondisi Administratif

Secara geografis, Desa Pagergunung berada di wilayah utara Kabupaten Banjarnegara, yang dikenal sebagai kawasan pegunungan dengan ketinggian rata-rata antara 700 hingga di atas 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl). Posisi ini memberikan keuntungan agroklimat, yakni suhu udara yang sejuk dan curah hujan yang cukup, sangat ideal untuk budidaya berbagai tanaman hortikultura. Wilayah Kecamatan Wanayasa sendiri memiliki luas sekitar 82,01 km², dengan Desa Pagergunung menjadi salah satu dari 17 desa yang membentuk kecamatan tersebut.

Berdasarkan data administratif dari Kecamatan Wanayasa, batas-batas wilayah Desa Pagergunung dapat diuraikan sebagai berikut:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Pekalongan.

  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Dawuhan.

  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan desa lain di dalam Kecamatan Wanayasa.

  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Pandansari dan wilayah Kecamatan Kalibening.

Luas wilayah Desa Pagergunung mencakup area yang signifikan, didominasi oleh lahan non-sawah berupa perbukitan dan tegalan yang dimanfaatkan oleh warga untuk kegiatan pertanian. Secara topografi, kontur tanahnya bergelombang hingga curam di beberapa titik, yang menjadi karakteristik umum daerah lereng pegunungan. Kondisi ini, di satu sisi, memberikan pemandangan alam yang indah, namun di sisi lain, membawa risiko bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, terutama saat musim penghujan. Berita dari berbagai sumber media lokal dan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) beberapa kali melaporkan kejadian longsor yang menutup akses jalan penghubung antara Desa Pagergunung dan desa sekitarnya, seperti Desa Dawuhan, yang mengindikasikan perlunya perhatian khusus pada aspek mitigasi bencana.

Demografi dan Struktur Kependudukan

Menurut data publikasi "Kecamatan Wanayasa dalam Angka" yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjarnegara, Kecamatan Wanayasa memiliki total penduduk yang tersebar di 17 desa. Untuk mendapatkan data spesifik Desa Pagergunung, perlu merujuk pada data monografi desa atau data kependudukan terbaru dari pemerintah desa setempat. Namun berdasarkan gambaran umum kecamatan, dapat diproyeksikan bahwa Desa Pagergunung memiliki jumlah penduduk yang proporsional dengan luas wilayahnya.Sebagai contoh, jika merujuk data agregat kecamatan, mari kita asumsikan Desa Pagergunung memiliki luas wilayah sekitar 4,5 km² dan jumlah penduduk sekitar 2.900 jiwa (angka ilustratif berdasarkan rata-rata desa di kecamatan tersebut). Maka, kepadatan penduduknya ialah sekitar 644 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang sedang untuk ukuran desa di kawasan agraris, di mana permukiman penduduk cenderung terkonsentrasi di beberapa dusun sementara sebagian besar lahan digunakan untuk pertanian.Struktur kependudukan di Desa Pagergunung didominasi oleh masyarakat dengan mata pencaharian utama di sektor pertanian. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani, baik pemilik lahan, penggarap, maupun buruh tani. Generasi muda sebagian ada yang merantau ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan di sektor non-pertanian, sebuah fenomena umum di banyak wilayah pedesaan. Namun, denyut nadi kehidupan sosial dan ekonomi desa ini tetap sangat bergantung pada siklus tanam dan panen komoditas pertanian. Kehidupan sosial masyarakatnya masih kental dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong, yang seringkali terlihat dalam kegiatan-kegiatan komunal seperti kerja bakti membersihkan lingkungan atau memperbaiki fasilitas umum.

Potensi Ekonomi Berbasis Agrikultur

Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama perekonomian Desa Pagergunung. Berkah dari letak geografis di dataran tinggi membuat tanah di wilayah ini sangat subur dan cocok untuk berbagai komoditas bernilai ekonomi tinggi. Komoditas unggulan yang menjadi andalan para petani setempat mencakup sayuran seperti kentang, kubis, tomat dan cabai. Produk-produk ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga dipasok ke pasar-pasar induk di Banjarnegara dan kota-kota sekitarnya.Salah satu potensi yang paling menonjol dan mulai mendapat perhatian khusus yaitu budidaya kopi. Ketinggian dan kondisi tanah di Wanayasa, termasuk Pagergunung, sangat mendukung untuk menghasilkan biji kopi jenis Arabika dengan cita rasa yang khas. Para petani kopi di desa ini, yang tergabung dalam kelompok-kelompok tani, mulai meningkatkan kualitas produksi mereka, dari proses penanaman, pemetikan buah matang (petik merah), hingga proses pascapanen. Pengembangan kopi Pagergunung memiliki prospek cerah untuk menjadi produk unggulan spesifik yang dapat mengangkat nama desa dan meningkatkan pendapatan petani secara signifikan.Selain sayuran dan kopi, wilayah Banjarnegara juga dikenal sebagai penghasil salak. Meskipun mungkin bukan komoditas utama di Pagergunung, potensi pengembangan buah-buahan lain seperti alpukat dan durian juga terbuka lebar, seiring dengan tren pasar yang terus meningkat. Pemerintah daerah, melalui Dinas Pertanian, diharapkan dapat memberikan pendampingan dan dukungan, baik dalam bentuk penyuluhan teknologi budidaya, bantuan bibit unggul, maupun fasilitasi akses pasar untuk memperkuat sektor ini. Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga menjadi krusial sebagai motor penggerak ekonomi lokal, misalnya dengan mendirikan unit usaha pengolahan hasil pertanian atau sebagai agregator yang menampung dan memasarkan produk petani.

Menggali Pesona Wisata Alam dan Rintisan Agrowisata

Di luar sektor pertanian, Desa Pagergunung menyimpan potensi besar di bidang pariwisata. Keindahan alam yang masih asri, udara yang sejuk, serta hamparan perbukitan hijau menjadi modal utama untuk pengembangan ekowisata. Salah satu daya tarik yang telah dikenal secara terbatas ialah keberadaan beberapa air terjun atau curug. Informasi dari berbagai sumber menyebutkan adanya beberapa curug di wilayah ini yang memiliki keunikan tersendiri, meskipun mungkin akses dan fasilitas pendukungnya masih perlu banyak perbaikan.Pengembangan wisata di Pagergunung sangat ideal jika diarahkan pada konsep agrowisata yang terintegrasi. Konsep ini menggabungkan keindahan alam dengan pengalaman agrikultur yang otentik. Wisatawan tidak hanya menikmati pemandangan, tetapi juga dapat terlibat langsung dalam aktivitas pertanian, seperti belajar menanam sayuran, memetik kopi, dan melihat proses pengolahannya. Paket wisata semacam ini dapat memberikan nilai tambah yang signifikan dan menciptakan sumber pendapatan baru bagi masyarakat desa di luar hasil panen.Untuk mewujudkan potensi ini, diperlukan sinergi antara pemerintah desa, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), dan masyarakat. Pembangunan infrastruktur dasar seperti perbaikan akses jalan menuju lokasi wisata, penyediaan area parkir, toilet, dan warung-warung kecil yang dikelola warga menjadi langkah awal yang penting. Promosi melalui media sosial dan platform digital juga harus digencarkan untuk memperkenalkan pesona Pagergunung kepada khalayak yang lebih luas. Dengan pengelolaan yang baik dan berkelanjutan, sektor pariwisata dapat menjadi pilar ekonomi kedua bagi desa ini.

Infrastruktur dan Kehidupan Sosial Masyarakat

Pembangunan infrastruktur menjadi faktor penentu dalam mendorong kemajuan Desa Pagergunung. Akses jalan utama yang menghubungkan Pagergunung dengan pusat Kecamatan Wanayasa dan desa-desa lainnya sudah beraspal, meskipun di beberapa ruas jalan desa kondisinya mungkin memerlukan perawatan rutin. Ketersediaan jaringan listrik dan sinyal telekomunikasi juga sudah cukup memadai, yang memungkinkan warga untuk terhubung dengan dunia luar dan mengakses informasi.Di bidang pendidikan, terdapat fasilitas sekolah dasar (SD) di desa ini yang melayani kebutuhan pendidikan dasar bagi anak-anak setempat. Untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti SMP atau SMA, para siswa biasanya melanjutkan ke sekolah yang berada di pusat kecamatan atau wilayah terdekat. Sementara itu, layanan kesehatan dasar disediakan melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang aktif secara berkala dan keberadaan Puskesmas Pembantu (Pustu) atau bidan desa.Kehidupan sosial masyarakat berjalan harmonis dengan kegiatan keagamaan dan adat istiadat yang masih terjaga. Musyawarah desa menjadi forum penting bagi warga untuk menyampaikan aspirasi dan mengambil keputusan bersama terkait pembangunan desa. Semangat kolektif ini merupakan modal sosial yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki desa.Sebagai penutup, Desa Pagergunung, Kecamatan Wanayasa, merupakan sebuah wilayah dengan potensi multifaset. Kekuatan utamanya terletak pada sektor agrikultur dataran tinggi yang subur, dengan kopi sebagai komoditas yang menjanjikan. Didukung oleh pesona alam yang indah, desa ini memiliki peluang besar untuk mengembangkan agrowisata yang berkelanjutan. Namun, realisasi potensi tersebut menuntut kerja keras, inovasi, dan kolaborasi dari semua pihak, terutama dalam mengatasi tantangan infrastruktur dan mitigasi bencana. Dengan perencanaan yang matang dan partisipasi aktif masyarakat, Pagergunung berpeluang besar untuk tumbuh menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.